Siap-Siap 2025 Uang Tunai Akan Tergantikan Uang Virtual Di Swedia

Venezuela dilanda bangkrut namun banyak warganya tertolong karena memiliki uang virtual. Dikarenakan mata uang mereka memiliki nilai yang sangat rendah maka banyak warganya memilih menggunakan uang virtual. Perkembangan uang virtual di Venezuela nampaknya cukup menarik perhatian beberapa negara di Eropa seperti Swedia. Beberapa bank komersial di Swedia juga mulai mempelajari teknologi blockchain dan uang virtual. Negara ini nampaknya akan mulai bereksperimen untuk tidak terlalu tergantung pada uang tunai dan lebih memilih alat pembayaran lainnya.

Kebanyakan Warga Swedia Tak Gunakan Uang Tunai

​

Pamor uang tunai di Swedia memang sedang menurun. Kini penggunaan uang tunai di Swedia hanya sekitar 2 % saja dari nilai transaksi Swedia. Parahnya menurut penelitian Capgemini dan BNP Paribas prosesntase tersebut akan turun lagi bahkan tidak tersisa pada 2020 mendatang. Hal ini dilatarbelakangi warganya memiliki kartu pembayaran yang bisa akses ke perbankan secara online. Mayoritas warga Swedia memilih untuk memakai aplikasi pembayaran instan bernama Swish. Swish ini mirip dengan Alipay. Swish sendiri dibuat oleh 7 bank terbesar yang ada di Swedia pada 2012 silam. Tak hanya individu saja yang menggunakannya namun juga beberapa fintech seperti iZettle.

E-Krona Menjadi Uang Virtual Pertama Yang Diterbitkan Swedia

Tak mau kalah dengan Venezuela yang mengeluarkan uang virtual milik mereka, Swedia pun juga ikut meluncurkan E-krona. E-krona sendiri sudah digagas sejak lama karena Swedia memang menginginkan negara ini lebih mengutamakan cashless. Kebijakan cashless di Swedia muncul karena negara ini diproyeksikan sebagai negara pertama di dunia yang nantinya akan kehabisan uang setelah penurunan penggunaan uang tunai begitu drastic terjadi di Swedia. Kelebihan dari E-Krona sendiri ialah mampu melakukan transaksi mikro antar penggunanya.

Proyek E-krona sendiri dilakukan oleh Riksbank yakni bank sentral Swedia yang berkerja sama dengan IOTA. Keunggulan dari E-krona sendiri ialah mampu pula diakses melalui aplikasi maupun kartu pada smartphone anda. Keikutsertaan bank nasional Swedia akan mempermudah desentralisasi E-krona saat diluncurkan nantinya. Sebagian besar pemilik retail di Swedia bahkan menyebutkan bahwa akhir tahun 2025 nanti uang tunai akan sulit ditemukan di negara ini. Apalagi saat E-krona mulai diluncurkan maka banyak orang akna lebih berfokus memakai uang virtual ketimbang uang tunai.

Swedia Juga berencana Adaptasi Blockchain Untuk Transaksi Properti

Tak cukup dengan menerbitkan uang virtual sendiri ternyata Swedia berencana menggunakan blockchain untuk transaksi property mereka. Transaksi property bukanlah transaksi yang biasa sebab besarnya nominal untuk satu transkasi lumayan tinggi. Ini artinya untuk melakukan transaksi ini hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang memiliki banyak modal. Hal ini dikemukakan oleh otoritas pemetaan tanah dan pendaftaran property Swedia yakni Lantmateriet. Lantmateriet sendiri merupakan lembaga pertama di dunia yang mengizinkan uang virtual dalam jual beli propertinya.

Saat ini Lantmateriet tidak mewajibkan pelanggan menggunakan cryptocurrency. Biarpun begitu Swedia dikenal dengan transaksi non tunainya sehingga transaksi property di negara ini memakai pembayaran non tunai. Sayangnya menurut hokum Swedia penjualan maupun pembelian property di negara tersebut tidak mengizinkan menggunakan tanda tangan digital dalam jual beli property. Poin inilah yang masih masih dibicarakan dan masih dalam masa uji coba.

Tak hanya Swedia yang tertarik memakai teknologi blockchain namun juga Georgia dan Amerika Serikat. Tak hanya itu CEO perusahaan besar seperti Facebook juga tertarik mengenal jauh lebih dalam tentang cryptocurrency.