Rusia Jadi Tuan Rumah Paling Ramah Untuk Cryptocurrency

Perkembangan cryptocurrency di berbagai negara memang pasang surut, ada yang pro namun ada pula yang kontra. Kebanyakan yang pro setuju akan manfaat cryptocurrency yang cukup efektif dan efisien untuk dijadikan sebagai alat pembayaran. Apalagi uang virtual tidak dalam campur tangan pihak manapun dan hanya bergantung pada permintaan dan penawaran pasar. Pihak yang kontra tentu merasa uang virtual ini masih kalah jauh dengan uang moneter yang saat ini digunakan. Apalagi nilainya yang naik turun dan adanya regulasi yang mengekang perkembangan uang virtual masih jadi hambatan utama. Dari semua negara diberbagai belahan dunia bisa dibilang Rusia lumayan ramah akan cryptocurrency.

Rusia dan Uang Virtual Seakan Sahabat Lama

​

Rusia memang dikenal bersahabat dengan uang virtual terlebih negara ini pernah menjadi pengguna terbesar sebelum digeser oleh Jepang. Uang virtual di Rusia digunakan untuk berbagai hal mulai dari berbelanja hingga sebagai asset yang diakui oleh pajak. Saking populernya uang virtual ini Vladimir Putin sebagai Presiden Rusia turut menyimak perkembangannya. Uang virtual di Rusia semakin dikenal ketika CEO dari Ethereum yang merupakan salah satu pesaing bitcoin yakni Vitalik Buterin ternyata warga Rusia. Vladimir Putin juga pernah sekali-kali mengundangnya untuk melakukan pembicaraan khusus terkait hal ini.

Ethereum sendiri merupakan pemenang dari pengumpulan dana melalui ICO yang perkembangannya cukup signifikan. Jika bitcoin mengalami kenaikan hanya 4 kali saja pda tahun lalu maka ethereum bisa naik hingga 40 kali lipat. Kelebihan uang virtual ini ialah ethereum menggunakan smart contract yang mana menggunakan aplikasi yang telah dijalankan berdasarkan intruksi yang sudah diprogramkan. Keamanannya terjamin dan lebih menghemat waktu dan biaya karena tidak perlu mengurus blockchain miliknya sendiri sebab bisa menumpang pada blockchain ethereum.

Ramahnya Pemerintah Rusia Akan Cryptocurrency

Transaksi cryptocurrency sudah dilegalkan di negara Rusia bahkan crptocurrency juga dinyatakan sebagai asset oleh pengadilan negara Rusia. Segala transaksi terkait cryptocurrency harus dinyatakan dalam satuan rubel yang merupakan mata uang negara tersebut. para wajib pajak Rusia juga sudah berbondong-bondong melaporkan harta mereka bahkan yang mengandung unsure cryptocurrency. Para wajib pajak tersebut diharuskan melaporkan kewajiban pajaknya terakhir pada tanggal 30 April. Keuntungan dari perpajakan Rusia terhadap cryptocurrency ini ialah adanya tax refund.

Untuk pembelian atau pengadaan dan dokumentasi dari cryptocurrency bisa dimasukan dalam biaya-biaya yang mengurangi jumlah pajak yang harus dibayarkan kepada pemerintah. Menurut survey yang pernah dilakukan ternyata 12% dari pengguna cryptocurrency menjadi uang virtual sebagai pendapatan utamanya. Sebenarnya untuk pajak penghasilan didalam negeri hanya dikenakan biaya 13 %. Diharapkan kedepannya wajib pajak Rusia dikenakan tarif tetap untuk pendapatan cryptocurrency. Menurut peraturan pajak baru terdapat perbedaan tariff untuk orang pribadi dan entitas perusahaan terkait penghasilan cryptocurrency ini. Untuk orang pribadi hanya akan dikenakan 3% dan entitas perusahaan berkisar 6 %. Perubahan ini akan diterapkan pada awal tahun 2019 mendatang. Jika dibandingkan negara maju lainnya seperti Jepang atau Perancis yang mencapai angka 50% maka Rusia bisa dibilang amatlah ramah dengan cryptocurrency.

Indonesia sendiri untuk perdagangan bitcoin masih mengantongi izin Bappebti sedangkan dari segi peraturan pemerintah belum ada aturan yang khusus mengatur terkait uang virtual ini. Biarpun begitu yang pasti keuntungan cryptocurrency juga harus dilaporkan dalam laporan perpajakan wajib pajak. Bagaimana mau mencoba berbisnis di Rusia aja untuk cryptocurrency?