Harga Bitcoin Merosot dari US$800-an ke US$500-an

Mt. Gox adalah perusahaan yang melayani penukaran uang konvensional dengan bitcoin. Mereka bukan pemain biasa di industri ini. Mt. Gox pernah tercatat sebagai exchanger terbesar di dunia dengan menguasai sekitar 70% peredaran bitcoin. Kurs bitcoin yang ditawarkan menjadi rujukan perusahaan sejenis di seluruh dunia.

Bencana itu bermula ketika Mt. Gox menghentikan penarikan bitcoin pada 7 Februari 2014, karena curiga ada yang tidak beres dengan sistem keamanannya.

Tiga hari kemudian, mereka merilis pernyataan yang intinya, mengakui ada masalah dalam sistem perangkat lunak mereka. Hingga 23 Februari, Mt. Gox belum menentukan kapan operasi perusahaan pulih.

Namun, konsumen mulai resah dan harga bitcoin menurun dari sebelumnya di level US$ 800-an menjadi US$ 500-an.

Situasi semakin pelik ketika sehari kemudian, situs Mt. Gox offline. Dalam situasi penuh ketidakpastian dan pertanyaan, muncul bocoran dokumen yang menyebutkan bahwa Mt. Gox kehilangan 744.408 bitcoin milik investornya karena dicuri selama bertahun-tahun tanpa terdeteksi. Sontak berita ini mengejutkan banyak orang.

Guna meredam kepanikan para pemegang bitcoin dan mencegah hilangnya kepercayaan publik atas mata uang ini, enam perusahaan exchange besar dunia yaitu Coinbase, Kraken, Bitstamp.net, Blockchain.info, Circle dan BTC China (exchanger terbesar di dunia saat ini) merilis pernyataan bersama.

Mereka menyatakan, apa yang terjadi di Mt. Gox karena perilaku perusahaan itu sendiri dan tidak merefleksikan daya tahan atau nilai dari bitcoin.

''Ada ribuan perusahaan yang bisa dipercaya dan bertanggungjawab yang terlibat dengan bitcoin. Mereka akan terus membangun masa depan dengan menjadikan bitcoin lebih aman dan lebih mudah digunakan. Seperti di industri yang lain, ada pemain jahat yang perlu di singkirkan,'' demikian sebagian dari isi pernyataan itu.
(sumber : Gatra)

(tr)