Bitcoin Turun Harga, Investor Gaduh!

Penurunan harga bitcoin ini cukup bikin kegaduhan diantara pelaku pasar cryptocurrency. Investor uang virtual dibikin panas dingin karena penurunan nilai tukarnya yang cukup drastis. Penurunan bitcoin ini sebenarnya telah terjadi sepanjang tahun 2018 namun nilainya kemudian naik kembali lalu tak pernah stabil malah cenderung fluktuasi. Pergerakan harganya di bulan November lalu digolongkan lumayan liar dan kalah jauh dengan harga bitcoin di 2017 silam. Bitcoin sebelumnya mendapat restu dari Bappebti dan mendapatkan izin perdagangan uang virtual yang mana bitcoin dikategorikan sebagai komoditi berjangka. Melihat harganya yang anjlok sedemikian rupa tentu membuat banyak orang berspekulasi bitcoin tidak lagi banyak menarik minat masyarakat dunia.

Bitcoin Anjlok Hingga 37 %

Berdasarkan data Coindesk bitcoin mengalami penurunan nilai terendah selang waktu 7 tahun di bulan November 2018 silam. Penurunannya tak tanggung-tanggung yakni sebesar 39 % dan pada April 2011 lalu penurunan terendah bitcoin tercatat sebanyak 39 %. Dulu saat anjlok 39 % bitcoin memiliki nilai tukar sebesar US$8.20 per koinnya. Kini ketika nilai bitcoin anjlok hingga 37 % satu koin bitcoin dihargai US$3.930. Penurunan harga bitcoin ini juga diikuti oleh uang digital lainnya. Beberapa mata uang digital tersebut diantaranya ialah Ether yang turun hingga 3 %. Ripple juga ikut turun dan mencatat penurunannya hingga 21 % selama bulan November.

​

Penurunan harga ini juga menyebabkan kapitalisasi pasar semua mata uang virtual jatuh beruntun dan mengalami kehilangan nilai hingga US$70 miliar atau setara dengan 1.004 miliar rupiah. Tak hanya investor saja yang dirugikan namun juga para penambang juga mengalami kerugian serupa. Pasalnya untuk membiayai beban penambangan bukanlah hal yang mudah. Beban listrik dan internet yang ditanggung dan alat yang digunakan untuk menambang bitcoin tentu perlu balik modal. Kabarnya mulai pertengahan Mei 2018 aktivitas penambangan sudah tidak menguntungkan lagi. Hal ini digambarkan pada laporan milik Thomas Lee dari Fundstrat yang menyatakan break even poin bitcoin haruslah berada pada kisaran US$8.034 per koinnya.

Kenapa Harga Bitcoin Bisa Anjlok?

Ada beberapa factor yang membuat nilai tukar bitcoin menurun. Salah satunya ialah aksi jual yang dilakukan investor secara besar-besaran mendorong turunnya nilai tukar bitcoin. Aksi jual ini imbas dari mulai diberlakukannya peraturan terkait ICO karena maraknya aksi penipuan yang mengatas namakannya. Belum lagi ulah hacker yang meretas beberapa bursa cryptocurrency ternama membuat investor mulai takut untuk berinvestasi pada uang virtual. Tak heran bila harga bitcoin mengalami penurunan terburuk dalam 7 tahun terakhir pada bulan November lalu.

Masyarakat Jepang Mulai Menjauhi Bitcoin

Jepang dinilai sebagai negara yang ramah akan bitcoin apalagi pemerintahannya yang juga melegalkan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di negara tersebut. Alhasil perkembangan bitcoin cukup luas di negeri sakura tersebut. Melihat anjloknya nilai tujar bitcoin beberapa merchant di Jepang mulai meninggalkan pembayaran menggunakan uang virtual. Akhir November ini 1 bitcoin di Jepang hanya dihargai 390.000 yen saja padahal sebelumnya bisa mencapai 2.000.000 yen per satu bitcoinnya. Kalau menurut anda sendiri bagaimana apakah masih berminat untuk membeli bitcoin?

Sebenarnya ada untungnya jika harga bitcoin sedang anjlok anda jadi berkesempatan untuk membelinya saat harga jauh lebih murah. Apalagi harga bitcoin tak bisa terprediksi mungkin saat ini harganya jatuh namun bisa saja di awal tahun baru nanti harga bitcoin cenderung naik lagi.