Ukraina Resmi Gunakan NEM Untuk PEMILU

Jangan hanya fokus pada bitcoin saja anda juga perlu tahu uang digital baru yang memiliki pengaruh besar pada pasar cryptocurrency saat ini. Bitcoin memang menggiurkan namun harganya yang selangit membuat orang berpikir dua kali untuk membelinya. Dilain sisi banyak bermunculan uang virtual baru yang juga memiliki pengaruh besar terhadap pasar uang digital seperti NEM. Bagi anda yang masih baru dalam hal uang digital tentu sangat jarang mendengar nama alternative NEM. Biarpun begitu siapa yang akan menyangka jika NEM mampu membuat negara Ukraina meliriknya untuk pemilu mereka.

NEM Bukan Alternative Coin Biasa

NEM merupakan uang digital berbasis peer to peer yang mulai dilaunching pada 2015 silam. NEM mulai diperbincangkan pada 2014 silam di forum bitcointalk. Uang virtual ini menggunakan teknologi blockchain yang juga memiliki algoritma POI dilengkapi pesan terenkripsi dan software Mijin. Mijin ini bahkan sudah terverifikasi oleh tusi keuangan dan perusahaan internasional untuk sistem pembukuannya. Teknologi NEM menggunakan buku besar ganda pada satu sistem blockchain yang sebelumnya belum pernah ada pada uang digital lainnya. hal ini memudahkan penggunanya untuk mendata asset yang dimilikinya. NEM sendiri menggunakan istilah XEM untuk setiap keeping uang digitalnya.

pada 26 Januari 2018 para hacker berhasil meretas platform perdagangan terbesar di Jepang untuk uang virtual yakni CoinCheck. Para hacker tersebut mencuri sejumlah NEM yang tersimpan dan membuat CoinCheck merugi hingga 1 triliun rupiah. Alhasil harga NEM dipasaranpun ikut merosot, untungnya NEM sudah kembali normal saat ini dan mulai menjadi buah bibir pasca insiden tersebut. NEM Foundation juga mulai dibuka di Kuala Lumpur, Malaysia sejak 2017 silam.

Ukraina Resmi Memakai NEM Untuk PEMILU Nasional

​

Sejak dulu UKraina dikenal sebagai negara yang ramah akan uang digital. Untuk pemilihan presiden tahun ini bekerja sama dengan NEM foundation pemerintahnya menggunakan teknologi blockchain untuk pemilu nasional. Adanya teknologi blockchain yang digunakan membantu mempercepat perhitungan suara dan lebih aman serta transparansi dalam menyimpan informasi hasil pemilu. Oleksandr Stelmakh selaku kepala komisi pemilihan pusat Ukraina menyatakan telah mencoba menggunakan 28 nodes untuk pemilihan. Biaya yang dihabiskan untuk membangun sistem seperti ini ialah sebesar $1.227 per implementasinya. Biaya ini dinilai jauh lebih murah ketimbang menggunakan sistem sebelumnya.

Adanya bantuan dari NEM foundation membuat pemerintah Ukraina dapat mengirit ongkos listrik dan biaya pemilihan lainnya yang timbul sehingga dana pemilu bisa dianggarkan untuk kebutuhan yang jauh lebih penting. Nantinya pemilihan dapat dilakukan di setiap kantor polisi di negara tersebut. Warga ukraina tinggal datang ke kantor polisi terdekat untuk melakukan pemilihan. Tak hanya Ukraina saja yang memanfaatkan teknologi NEM namun juga Filipina. NEM foundation membangun suatu zona sadar teknologi yang mana orang lokal diperkenalkan dengan teknologi uang digital. Tujuannya untuk mengenalkan transaksi berbasis uang virtual kepada orang desa.

Hal ini memudahkan NEM juga cepat diterima di negara berkembang. Sejatinya uang digital sangat mudah diterima di negara yang nilai tukar mata uang mereka jatuh dipasaran. Adanya uang digital membantu mereka untuk bertahan seperti masyarakat Venezuela yang mengaku terbantu dengan adanya uang digital yang banyak beredar saat ini. Sayangnya Indonesia sendiri belum melegalkan uang digital sebagai salah satu alat pembayaran sehingga segala transaksi yang berkaitan dengan uang digital ini tidak menjadi tanggung jawab bank Indonesia.