Harga Bitcoin Jatuh Karena Google

Bitcoin merupakan mata uang virtual yang dapat digunakan sebagai alat investasi. Bitcoin ditaksir sebagai alat investasi karena memiliki nilai yang tinggi pada awal kemunculannya. Setelah Satoshi Nakamoto memeloporinya pertama kali dibantu dengan beberapa ahli IT, bitcoin sempat menduduki nilai yang tinggi bahkan lebih menjanjikan daripada emas di dalam dunia perinvestasian.

Seiring dengan eksistensi yang dimilikinya, bitcoin semakin menyebar kepasar International dan menjadi primadona para investor. Indonesia sendiri menjadi negara yang memiliki beberapa perusahaan jaringan bitcoin besar seperti Luno Indonesia dan Bitcoin Indonesia. Perusahaan besar juga melirik bitcoin untuk dijadikan sebagai alat pembayaran. Hal ini semakin menambah kuat nilai keberadaan bitcoin di pasar investasi.

​

Google dan Jatuhnya Harga Bitcoin

Layakanya alat investasi pada umumnya yang dapat mengalami penurunan, hal ini terjadi juga kepada Bitcoin. Nilai mata uang virtual ini jatuh pada level terendah hingga 9.1 persen ke level $ 8.238. Penurunan ini merupakan penurunan yang terburuk sejak 12 Februari 2018. Salah satu penyebab penurunan ini terjadi setelah Google memutuskan untuk melarang iklan yang mempromosikan mata uang kripto dan penerbitan koin perdana. Pejabatan perindukan Google dalam rapat di kongres AS mengatakan bahwa regulator membutuhkan kejelasan mengenai mata uang virtual ini. Pelarangan iklan mata uang virtual bitcoin ini akan mulai dilakukan per Juni 2018.

Alasan Google melakukan pelarangan ini terkait dengan adanya kemunculan data bad ads berupa iklan palsu serta kontroversial yang dapat memicu pada ciber crime. Bad ads ini sering muncul dalam pencarian konten Google hingga jaringan video lainnya.

Menguatkan pendapat Google, Coinbase Inc. sebagai salah satu bursa token digital paling populer juga menyarankan agar regulator di AS untuk segera mengeluarkan batasan dan aturan yang jelas mengenai pasar mata uang virtual. Mike Lempes selaku Chief Legal Officer Coinbase dalam rapat besar dengan Kongres AS yang membahas mengenai mata uang virtual juga menyarankan komisi perdagangan AS dan komisi bursa berjangka di AS perlu melakukan regulasi mata uang virtual yang saat ini tersebar.

Faktor lain yang mempengaruhi turunnya harga bitcoin

Pemblokiran iklan oleh Facebook – Selain Google, Facebook telah terlebih dahulu melakukan pemblokiran terhadap mata uang digital tersebut. Alasan pemblokiran yang dilakukan oleh Facebook adalah adalah untuk menghentikan praktik yang menyesatkan seperti binary option. Facebook menginginkan penggunya tetap aman dari berita tipuan yang tersebar seiring dengan ads dari Bitcoin yang sebelumnya telah beredar. Dampak yang ditimbulkan oleh pemblokiran ini cukup besar hingga menimbulkan penurunan yang yang signifikan tiap harinya. Penurunan ini mengakibatkan Bitcoin turun ke level terendah yaitu senilai $ 9.022 per 2 Februari 2018.

Regulasi di India – Penurunan harga mata uang virtual Bitcoin terjadi seiring munculnya pernyataan Menteri Keuangan India, Arun Jaitley, yang diindikasi akan meningkatkan regulasi mata uang virtual di India. Menteri Keuangan India mengeluarkan pernyataan bahwa Pemerintah India tidak megakui mata uang virtual sebagai pembayaran yang sah. Pengambilan langkah untuk mengurangi aset kripto juga turut dilakukan untuk menghindari tindak kriminal yang mungkin terjadi.

Blokir penarikan Bitcoin di China – China sebagai salah satu negara yang menerima peredaran Bitcoin. Bahkan bursa pertukaran Bitcoin besar seperti Huobi, BTCC dan OkCoin berdiri di negara ini yang membuat bitcoin banyak diminati dalam investasi maupun sebagai alat transaksi. Keadaan berubah ketika Bank Sentral China menurunkan aturan pengawasan Bitcoin yang baru-baru ini muncul. Ketiga bursa bitcoin terbesar di China ini mengeluarkan keputusan pemblokiran penarikan hingga persetujuan untuk melanjutkan operasional mereka diturunkan oleh regulator. Akibatnya, nilai bitcoin menurun hingga mencapai 50%.