Gak Ada Kapoknya, Teroris Dikabarkan Menghimpun Dana Dengan Cryptocurrency

Cryptocurrency tak hanya menarik dimata investor namun juga oleh pihak yang tak bertanggung jawab seperti teroris. Teroris tak hanya merugikan pihak tertentu namun juga bisa berpengaruh pada suatu negara atau perusahaan. seperti yang anda ketahui bahwa cryptocurrency memiliki banyak manfaat mulai dari untuk belanja online, membayar pajak, investasi hingga alat kejahatan. Cryptocurreny sering dijadikan obyek money laundry oleh beberapa orang serta dijadikan tebusan oleh para teroris. Walau sudah dijerat dengan hukuman penjara bertahun-tahun hingga hukuman mati nampaknya aktivitas teroris ini berkembang biak dan terus meraja lela.

​

PPATK Pernah Membenarkan Adanya Penghimpunan Dana Dengan Uang Digital Di Indonesia

Tahun lalu PPATK yakni pusat pelaporan dan analisis transaksi keuangan menyampaikan pernyataan bahwa banyak penggunaan sistem pembayaran menggunakan uang digital bitcoin atau paypal untuk mendanai aksi terorisme. Jaringan terorisme yang pernah menggunakan sistem pembayaran ini ialah Bahrun Naim yang bersal dari Suriah. Biarpun begitu hal ini tak lantas membuat jaringan ni bisa ditangkap karena tidak adanya pelanggaran hukum dengan menggunakan metode pembayaran seperti itu. Sebenarnya setiap transaksi bitcoin akan dicatat melalui sitem blockchain. Riwayat transaksi ini juga bisa diakses oleh siapa saja dan bisa disimak pada laman blockchain.info atau blockr.io.

Penegak hukum Amerika Serikat saja seperti FBI juga menjalin kerja sama dengan The Blockchain Alliance untuk memerangi tindak kejahatan melalui jalur pendanaan cryptocurrency. Di Indonesia sendiri walau bitcoin hanya mendapatkan legalitas dari Bappeti namun pihak BI tak menjamin segala transaksi yang berkaitan dengan uang virtual ini. Hal ini tentu membuat pengenalan atas transaksi sejenis tersebut hanya diketahui oleh beberapa orang saja.

Al-Qaeda Berulang kali Menghimpun Dana Dari Cryptocurrency

Tak hanya dari Indonesia saja namun juga jarngan sebesar Al-Qaeda saja sering menghimpun dana dari cryptocurrency. Pada 2016 silam bahkan ada campaign yang dilakukan secara online untuk mengumoulkan dana sebesar $500 untuk tindak kejahatan terotisme. Kebutuhan teroris akan uang memang besar sebab digunakan untuk membeli senjata dan alat peledaknya. Teroris lebih menggunakan uang cash karena banyaknya infrastruktur yang hancur namun segala persenjataannya tentu diambil dari luar daerah konflik. Ini artinya untuk belanja senjata dan lain-lain uang virtual sangat membantu.

Tak hanya itu munculnya monero yang menjamin kerahasiaan transaksi anda membuat nama uang digital ini semakin meroket di pasar gelap. Bila bitcoin atau ethereum riwayat transaksinya bisa anda selidiki maka tidak untuk monero. Monero sangat melindungi privasi penggunanya sehingga anda tak akan mengetahui jenis transaksi apa yang digunakan bahkan jumlah nominal dari transaksi itu sendiri sulit untuk diketahui. Tak heran jika uang digital semakin menarik dimata para terorisme.

Keunggulan Cryptocurrency Dibanding Uang Moneter Bagi Para Teroris

Ada banyak keunggulan uang virtual bagi para teroris selain uang moneter. Beberapa keunggulannya bisa anda simak sebagai berikut :

a. Transaksi Tak Dapat Dilacak

Keunggulan yang pertama dari uang digital ialah transaksinya tak bisa anda lacak. Tak seperti penggunaan kartu kredit yang bisa dilacak melalui kerja sama bank. Jika transaksi mereka bisa dilacak maka keberadaan teroris ini bisa dengan mudah ditemukan oleh pihak aparat.

b. Bisa Diakses Dimanapun

Selanjutnya uang virtual ini bisa diakses dimanapun anda berada asal ada koneksi internet. Bisa pula menggunakan anonym untuk memakainya. Kerahasiaan pasti lebih terjaga sehingga teroris banyak menghimpun dana dari cryptocurrency.